16 Juni 2011

Memudarnya Popularitas Facebook

Jika anda kini sudah merasa bosan dengan Facebook dan memutuskan untuk menutupnya, Anda tidak sendirian. Pasalnya banyak warga dunia yang juga sudah lelah dan jemu dengan media sosial terbesar di dunia itu. Berdasarkan data terbaru, penurunan terbesar itu terjadi di negara asal pendiri Facebook, yaitu Amerika. Dilaporkan, hanya dalam sebulan (Mei 2011) jumlah pengguna Facebook turun dari 155,2 juta menjadi 149, 4 juta. Ini berarti ada sekitar enam juta warga Amerika, yang memutuskan untuk tidak lagi mengaktifkan akun Facebook mereka.

Hilangnya jumlah konsumen Facebook itu cukup mengagetkan pendirinya, karena tercatat sebagai penurunan terbesar dalam setahun terakhir. Di negara lainnya seperti Inggris, Swedia, Denmark, dan negara eropa lainnya, penurunan serupa terjadi. Dari Inggris disebutkan, selama Mei, Facebook kehilangan 100.000 penggunanya. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah. Selain soal kebosanan, masalah pelanggaran privasi warga menjadi alasan mengapa pencinta Facebook di Eropa dan Amerika, kini meninggalkan situs terpopuler di dunia itu.


Facebook sebenarnya sudah kerap kali meremehkan privasi penggunanya. Mulai dari menyodorkan ribuan aplikasi game secara otomatis, sampai yang terakhir, memasukkan aplikasi pemindai foto. Facebook benar-benar luar biasa. Dia berhasil mengumpulkan data pribadi warga dunia, mulai dari tanggal lahir sampai dengan makanan favorit penggunanya. Facebook tahu semua dengan terperinci. Facebook bahkan punya data soal selera seksual penggunanya. Ini ada kaitannya dengan kesalahan kita juga yang dengan sukarela memasukkan segala macam informasi pribadi pada laman itu. Kita dengan sukarela memberitahu Facebook bahwa suka dengan buku ini dan tidak suka dengan film itu. Serta banyak aspek kehidupan lainnya yang kita informasikan kepada Facebook melalui aplikasi-aplikasi, yang disodorkan laman itu.



Facebook benar-benar semakin intrusif menyerang privasi para penggunanya. Tidak heran, jika kelompok anti-Facebook mengecap jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu sebagai "big brather". Alasan terganggu privasi warga inilah, yang membuat banyak pengguna Facebook berhenti menggunakannya. Mereka merasa, Facebook sudah tidak lagi menghormati ranah kehidupan pribadi. Apalagi seperti kita ketahui, Facebook memiliki komunitas maya terbesar di dunia, mencapai 700 juta orang saat ini. Ini berarti Facebook adalah "negara" terbesar ketiga di dunia. Populasinya jauh lebih banyak daripada Indonesia yang hanya 270 juta itu. Jadi, tidak heran bagaimana Facebook selama ini cukup punya pengaruh signifikan dalam berbagai kehidupan  warga dunia, khususnya dalam dunia pergerakan. Untuk terakhir ini, Facebook telah berperan dalam membawa perubahan positif di Timur Tengah dan sejumlah negara Asia lainnya. Akan tetapi, imbas negatif Facebook juga tidak dapat diabaikan. mulai dari penipuan identitas sampai transaksi elektronik ilegal.

Sumber: HU Pikiran Rakyat

Related Posts by Categories



0 komentar: